Banda Aceh – Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh sukses menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka Wisuda Ke-IV pada Selasa, 23 September 2025. Momen bersejarah ini menandai kelulusan 95 sarjana dari dua program studi, yakni Hukum Keluarga Islam dan Hukum Ekonomi Syariah.
Acara wisuda yang dipimpin oleh Ketua STISNU Aceh, Dr. Tgk. Muhammad Yasir, M.A., ini menjadi penanda bagi para wisudawan untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka peroleh. .
Pesan Mendalam untuk Lulusan
Dalam pidatonya, Dr. Tgk. Muhammad Yasir berpesan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari pengabdian. “Kami berharap alumni STISNU mampu menjadi agen perubahan yang membawa maslahat bagi umat, bangsa, dan negara,” tegasnya.
Senada dengan itu, Penasihat STISNU Aceh, Abu H. Faisal Ali, M.Pd., mengingatkan para sarjana untuk menjaga integritas keilmuan di tengah derasnya arus globalisasi. Ia menekankan bahwa perguruan tinggi Islam memiliki peran vital dalam melahirkan generasi yang berakidah kuat namun tetap responsif terhadap perubahan zaman.
Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Abi Dr. H. Zahrul Mubarak HB, M.Pd., juga menguatkan pesan tersebut. Beliau menekankan pentingnya para lulusan untuk menjadi kader ulama yang mampu menjembatani tradisi keilmuan klasik dengan tuntutan era digital.
Kolaborasi dan Dukungan dari Berbagai Pihak
Keberhasilan acara ini turut didukung oleh kehadiran tokoh-tokoh penting, sivitas akademika, keluarga wisudawan, dan mitra strategis seperti Bank Syariah Indonesia (BSI). Kolaborasi ini menunjukkan komitmen STISNU Aceh dalam mencetak sarjana yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga siap berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan ekonomi Islam.
Wisuda Ke-IV ini menjadi bukti dedikasi STISNU Aceh dalam melahirkan para sarjana berintegritas yang siap mengabdi di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, sosial, ekonomi, hingga dakwah, dengan berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman dan semangat keumatan.