New York – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan telah mengadakan pertemuan makan malam dengan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, di New York pada Jumat (12/9/2025). Pertemuan ini berlangsung setelah militer Israel melancarkan serangan terhadap target Hamas di Doha, Qatar, beberapa hari sebelumnya.
Fokus pada Mediasi dan Gencatan Senjata
Meskipun detail resmi dari Gedung Putih masih minim, pertemuan ini diyakini membahas peran penting Qatar sebagai mediator utama dalam upaya gencatan senjata di Gaza. Peran Qatar sebagai perantara sempat terancam setelah Israel menyerang wilayah kedaulatan mereka.
Menurut laporan media, Presiden Trump menunjukkan ketidakpuasan terhadap tindakan Israel dan memberikan teguran kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Trump dikabarkan menilai serangan tersebut tidak bijaksana, terutama di tengah upaya diplomasi yang sedang berlangsung untuk mengakhiri konflik.
Qatar Tegaskan Lanjutkan Peran Mediator
Meski mendapat guncangan, Qatar telah menegaskan bahwa mereka akan terus menjalankan perannya sebagai mediator internasional. Pertemuan dengan Presiden Trump ini dianggap sebagai sinyal dukungan dari Amerika Serikat terhadap posisi Qatar, yang sangat krusial dalam negosiasi pembebasan sandera dan tercapainya perdamaian di kawasan.
Kehadiran Hamah Al-Muftah, Wakil Kepala Misi Qatar di AS, yang mengonfirmasi pertemuan ini melalui media sosial, juga memperkuat indikasi bahwa pertemuan tersebut berjalan positif. Para pengamat berharap, pertemuan ini dapat membantu memulihkan kepercayaan dan memperkuat jalur diplomasi untuk mencapai solusi damai di Gaza.