Rumoh Data | 3 Juni 2025
Hubungan ekonomi Indonesia dengan China menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi perdagangan maupun investasi. Namun, dinamika global, termasuk kebijakan proteksionis Amerika Serikat (AS), menimbulkan pertanyaan strategis: sejauh mana ketergantungan ini menguntungkan Indonesia?(Bisnis.com)
Perdagangan dan Investasi: Dominasi China
Data menunjukkan bahwa China telah menjadi mitra dagang utama Indonesia, dengan kontribusi sekitar 20% dari total perdagangan Indonesia, dibandingkan dengan sekitar 10% dari AS. Selain itu, investasi langsung dari China juga meningkat, terutama di sektor infrastruktur dan manufaktur.(Bisnis.com)
Tantangan dari Kebijakan AS
Pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, telah memberlakukan tarif bea masuk resiprokal terhadap barang dari Indonesia hingga 32%. Langkah ini memaksa Indonesia untuk melobi AS guna menurunkan tarif tersebut, termasuk dengan mengirim delegasi tingkat tinggi. (Bisnis.com)
Dampak Ekonomi dan Strategi Diversifikasi
Ketergantungan yang tinggi terhadap China membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi ekonomi di negara tersebut. Perlambatan ekonomi China dapat berdampak langsung pada ekspor Indonesia, terutama bahan baku dan komoditas. Di sisi lain, hubungan dengan AS yang mengalami tekanan tarif juga menimbulkan tantangan bagi ekspor Indonesia ke pasar tersebut.(kompas.id)
Analisis Rumoh Data: Keseimbangan dan Kemandirian Ekonomi
Dalam konteks ini, penting bagi Indonesia untuk mengevaluasi strategi ekonominya guna mencapai keseimbangan antara hubungan dengan China dan AS. Diversifikasi pasar ekspor, peningkatan nilai tambah produk domestik, dan penguatan sektor industri dalam negeri menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu negara mitra dagang.
Rekomendasi Kebijakan
- Diversifikasi Pasar Ekspor: Mengeksplorasi pasar baru di kawasan Asia Selatan, Afrika, dan Amerika Latin untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar tradisional.
- Peningkatan Nilai Tambah: Mengembangkan industri hilir untuk komoditas ekspor utama guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Indonesia di pasar global.(Bisnis.com)
- Penguatan Diplomasi Ekonomi: Memperkuat negosiasi perdagangan bilateral dan multilateral untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan menguntungkan.
- Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi: Investasi dalam infrastruktur dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan logistik, serta menarik investasi asing yang berkualitas.
Dengan pendekatan berbasis data dan analisis mendalam, Rumoh Data berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat dan relevan bagi pengambilan keputusan strategis di bidang ekonomi dan kebijakan publik.