Oleh Tim Rumohdata | Data & Analisis
Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh, bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut (Lanal Sabang), menyelenggarakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 ke pulau-pulau terluar di Aceh—secara spesifik ke Pulau Weh (Kota Sabang), Pulau Nasi dan Pulau Breuh (Aceh Besar), Pulau Banyak (Aceh Singkil), serta Pulau Simeulue. Expidisi berlangsung dari 11–17 Juni 2025, menggunakan KRI Imam Bonjol 383 untuk menjangkau masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar, dan terpencil) (aceh.antaranews.com).
Tujuan dan Isi Ekspedisi
- Mengoptimalkan distribusi uang rupiah
BI membawa sekitar Rp 5 miliar, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas lokal, mengganti uang lusuh, dan memastikan pecahan sesuai kebutuhan wilayah (aceh.antaranews.com). - Mengedukasi masyarakat tentang rupiah
Kegiatan mencakup sosialisasi pentingnya cinta, bangga, dan menjaga mata uang rupiah. - Perbaikan inklusi keuangan
Mirip layanan kas keliling BI, namun difokuskan untuk daerah 3T, mengatasi tantangan geografis dan aksesibilitas.
Relevansi untuk Aceh
- Aktualisasi ekonomi syariah dan tradisi lokal
Akses terhadap rupiah baru dan pecahan pas berperan penting untuk transaksi di pasar dan sektor ekonomi lokal—terutama di daerah yang mengandalkan UMKM dan trading tradisional. - Pencegahan disrupsi ekonomi daerah
Kehadiran ekspedisi ini dapat mencegah kelangkaan rupiah saat era digital, yang tetap membutuhkan uang tunai untuk transaksi harian. - Penguatan budaya moneter lokal
Edukasi rupiah akan membangun budaya literasi keuangan komunitas di desa-desa pesisir.
Implikasi di Pasca-Ekspedisi
Rumohdata mengusulkan langkah lanjutan:
- Membuka monitoring online distribusi kas di wilayah 3T Aceh.
- Mengintegrasikan data kebutuhan finansial gampong dalam perencanaan BI dan daerah.
- Merangkai ekosistem kolaborasi antara BI, pemerintah desa, dan LSM untuk edukasi finansial berkelanjutan.
Kesimpulan:
Ekspedisi Rupiah Berdaulat BI adalah langkah strategis dalam memperkuat akses uang tunai dan edukasi keuangan di daerah 3T Aceh. Namun, keberlanjutan dampak akan ditentukan oleh kolaborasi lintas-sektor dan pengelolaan data kebutuhan masyarakat secara sistematis.
📥 Rumohdata.com mendorong pemantauan berbasis data atas distribusi rupiah dan literasi keuangan Aceh sebagai bagian dari pembangunan daerah inklusif. Untuk masukan atau data lokal, silakan hubungi data@rumohdata.com.