Banda Aceh – T. Hendra Budiansyah, sosok yang dikenal dengan rekam jejaknya di dunia legislatif dan berbagai organisasi, kini mengemban tanggung jawab baru yang strategis dalam pembangunan Aceh. Ia secara resmi dilantik sebagai Wakil Kepala BPKS, menandai babak baru dalam kariernya. Jabatan ini menempatkannya pada posisi sentral untuk mempercepat pemulihan pasca-konflik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Sabang.
Perjalanan Hendra Budiansyah menunjukkan pengalamannya yang matang di berbagai sektor. Ia memulai kiprahnya di dunia politik sebagai Wakil Ketua DPRK Banda Aceh pada periode 2014-2019, dan dilanjutkan sebagai Anggota DPRK Aceh (2019-2024). Di parlemen, ia dikenal sebagai sosok yang vokal dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan memiliki peran penting dalam penyusunan kebijakan serta pengawasan pemerintah.
Pengalamannya tidak hanya terbatas pada ranah politik. Hendra juga aktif memimpin berbagai organisasi yang bersinggungan langsung dengan pembangunan daerah. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh dan Ketua Badan Promosi Aceh (2014-2019). Melalui peran-peran ini, ia membuktikan kemampuannya dalam manajemen organisasi dan membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, khususnya dalam mempromosikan pariwisata Aceh.
Kini, dengan bekal pengalaman di legislatif dan organisasi, Hendra Budiansyah diharapkan mampu membawa BRA dan BPKS menuju capaian yang lebih baik. Sebagai Deputi II BRA, tugasnya akan berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi lokal sebagai bagian dari proses reintegrasi. Sementara itu, sebagai Wakil Kepala BPKS, ia akan berkonsentrasi pada pengembangan kawasan Sabang sebagai pusat ekonomi yang berdaya saing.
Kombinasi pengalaman di legislatif, pemerintahan, dan organisasi kemasyarakatan menjadikan Hendra Budiansyah sebagai figur yang tepat untuk peran barunya. Kemampuan advokasi, diplomasi politik, dan manajemen organisasi yang dimilikinya akan menjadi modal penting dalam mengemban amanah besar ini demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh. []