
Jakarta, 9 Juli 2025 – Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menetapkan pembagian dividen untuk tahun buku 2024. Sebagian dari dividen ini akan dialokasikan ke kas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui Badan Pengelola Investasi.
Lonjakan Dividen ke Kas Negara
Per Juni 2025, total setoran dividen dari 10 BUMN utama tercatat sebesar Rp96,4 triliun, melonjak hampir 13% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 yang mencapai Rp85,5 triliun (Katadata).
Bank BUMN Dominasi Setoran
Mayoritas kontribusi berasal dari empat bank pelat merah:
- BBRI: Rp27,7 triliun (dividen total mencapai Rp51,7 triliun, atau 86% dari laba Rp60,2 triliun)
- Bank Mandiri (BMRI)
- BNI (BBNI)
- BTN (BBTN)
Total dari keempat bank ini mencapai Rp59,1 triliun (Katadata).
Bank BRI tercatat sebagai penyumbang terbesar, menyetorkan Rp27,7 triliun untuk tahun buku 2024 (Facebook).
Jumlah ini masih berpotensi bertambah, karena belum semua BUMN, termasuk Pertamina dan PT Pupuk Indonesia, memutuskan besaran dividen yang akan disetorkan ke Danantara (Katadata).
Sebelumnya, BPI Danantara menargetkan akan mengelola dana dividen hingga Rp120 triliun sepanjang tahun ini. Dana ini diharapkan menjadi modal utama untuk diinvestasikan kembali demi mendorong pertumbuhan ekonomi (Katadata).
Menurut Arief Budiman, Finance Director BPI Danantara, target tersebut merupakan tekad untuk memperkuat kontribusi dividen yang akan dikelola dan direinvestasikan kembali (Katadata).
Analisis Singkat & Implikasi
Aspek | Ringkasan |
---|---|
Peningkatan fiskal | Setoran dividen meningkat signifikan, memberikan tambahan penerimaan negara. |
Diversifikasi investor | Pengelolaan melalui BPI Danantara mencerminkan strategi reinvestasi dan tata kelola yang lebih terarah. |
Risiko ketergantungan | Dominasinya setoran dari bank BUMN bisa menjadi risiko jika pertumbuhan sektor perbankan melambat. |
Potensi lanjutan | Keputusan final dari BUMN besar seperti Pertamina dan Pupuk Indonesia dapat menambah aliran dana secara substansial. |
Lonjakan setoran dividen BUMN ke negara, mencapai hampir Rp100 triliun, mencerminkan peran krusial pelat merah dalam mendukung fiskal nasional. Pengelolaan dana melalui Danantara dirancang untuk meningkatkan efektivitas reinvestasi, namun perlu diiringi diversifikasi sumber dan mitigasi risiko terkait ketergantungan pada sektor perbankan.