Oleh Tim Rumohdata | Cerita Data
Indonesia saat ini menghadapi dilema besar: di satu sisi, tingkat pengangguran masih tinggi, di sisi lain, banyak perusahaan kesulitan menemukan kandidat yang sesuai. Data dari riset Populix dan KitaLulus menunjukkan bahwa 46 % perusahaan mengaku kesulitan mendapatkan pelamar kerja, meskipun BPS mencatat 7,2 juta orang menganggur per Februari 2024 (antaranews.com).
Penyebab Utama:
- Mismatch pendidikan dan kebutuhan industri – Banyak lowongan menuntut skill digital, pengalaman, dan kualifikasi spesifik, tapi pelamar seringkali belum siap .
- Skill digital yang masih lemah – 56,3 % perusahaan menyatakan kesulitan mendapatkan kandidat yang kompeten di era teknologi digital .
- Persyaratan pengalaman yang terlalu tinggi – Banyak fresh graduate yang ditolak karena mereka belum punya pengalaman, dan akhirnya terjebak dalam siklus “pengalaman dibutuhkan untuk dapat pengalaman” (kumparan.com).
Apa Artinya untuk Aceh?
Aceh, sebagai bagian dari Indonesia yang mengalami reborn ekonomi pasca-bencana dan otonomi khusus, juga merasakan dampak dari masalah ini. Akademisi setempat menunjukkan belum optimalnya sinergi antara lembaga pendidikan (termasuk dayah dan politeknik), dunia industri lokal, dan pemerintah.
Dampaknya:
- Tertundanya banyak posisi penting di sektor pemerintahan daerah, pariwisata, dan energi.
- Pengangguran usia muda Aceh (15–24 tahun) masih tinggi, meski detail spesifik perlu ditelusuri.
- UMKM dan industri lokal kesulitan scale-up, karena minimnya SDM berkompetensi tinggi.
Rekomendasi Rumohdata untuk Aceh:
- Keterjaitan (link and match)
Sinergikan kurikulum pendidikan (dayah, SMK, kampus) dengan kebutuhan lokal—terutama di bidang teknologi, pariwisata, dan ekonomi syariah (idntimes.com). - Pelatihan Vokasi dan Magang Bersertifikat
Kolaborasi antara kampus, dayah, dan industry agar siswa mendapatkan pengalaman nyata sebelum lulus. - Penguatan Literasi Digital
Dorong platform pembelajaran digital (coding, data, bahasa) melalui skema beasiswa dan pelatihan lokal. - Pemantauan dan Data Lokal
Bangun dashboard Aceh untuk memantau penyerapan tenaga kerja riil, mismatch skill, dan potensi sektor berkembang.
Data ini bukan sekadar memperlihatkan problem nasional—itulah alasan Rumohdata hadir: menyediakan narasi berbasis bukti untuk Aceh. Dengan pemetaan lokal (sdm + skill + sektor), Aceh bisa merancang strategi peningkatan kualitas SDM, menurunkan pengangguran, dan menciptakan ekosistem lapangan kerja yang cocok bagi generasi muda.